Apakah kau salah satu penggemar binatang berjulukan latin felis catus (kucing)?
Hewan berkaki empat dengan bulu halus ini memang sudah begitu erat dengan kehidupan insan bahkan semenjak 6000 SM.
Tak heran, jikalau si binatang bagus ini menjadi peliharaan yang erat dengan kehidupan kita. Saking dekatnya, niscaya kau akan merasa khawatir jikalau kucing kesayangan kau sakit. Distemper pada kucing misalnya.
Banyak penyakit yang mungkin menyerang kesehatan kucing menyerupai diare, mata berair, batuk, deman, dan distemper.
Nah diantara penyakit-penyakit itu distemper termasuk salah satu penyakit pada kucing yang perlu diwaspadai dan menerima perhatian khusus.
Kucing yang sakit akan menciptakan kita selaku pemiliknya gusar bukan?
Mari kenali distemper sebelum ia menjangkit kucing kita.
Daftar isi
Apa itu distemper pada kucing?
Distemper pada Kucing, via catguide.com
Distemper pada kucing, apa itu?
Pernahkan kau mendengar kata distemper?
Distemper yaitu nama penyakit yang sanggup menjangkit kucing. Penyakit ini disebut-sebut sanggup menimbulkan selesai hidup bagi kucing yang terserang. Wah, mengerikan juga penyakit Feline Panleukopenia atau distemper ini.
Penyakit ini gampang menyerang anak kucing, sistem imun yang belum besar lengan berkuasa pada anakan kucing memudahkan virus menyerangnya.
Melakukan vaksinasi yaitu cara kondusif untuk mencegahnya.
Vaksin ini sangat penting dalam merawat anak kucing.
Sebaiknya dilakukan sebelum anak kucing memasuki usia 2 bulan.
Kemungkinan untuk sembuh dan bisa diselamatkan dimiliki oleh kucing terjangkit yang telah di vaksin sebelumnya. Jadi, bagi kucing remaja yang pernah vaksin, bisa saja sembuh.
Lain halnya dengan kucing kecil yang terjangkit dan sama sekali belum pernah menjalani vaksinasi, kemungkinan ia mati mencapai 90%.
Kucing dengan sistem imun rendah, sanggup mengalami selesai hidup sesudah dua ahad hingga satu bulan sesudah terjangkit virus feline parvo ini.
Perjalanan distemper dalam tubuh kucing sanggup terlihat sekitar satu ahad pasca terinfeksi, kucing akan mengalami anoreksia (penurunan berat tubuh akut), serta depresi lantaran sistem syaraf sudah terserang.
Kemudian, virus akan menyebar ke sistem pencernaan dan pernafasan.
Dengan sistem imun rendah pada kucing, contohnya jikalau didukung oleh perubahan cuaca yang tak tentu, virus akan membelah diri dan semakin memperluas serangan. Bukan hanya di usus, bahkan hingga hingga ke otak.
Ini akan memperparah kondisi kucing bahkan pada tahap kritis.
Gejala distemper pada kucing
Bagaimana mengenali tanda atau tanda-tanda yang mungkin dialami oleh kucing yang terjangkit virus distemper?
Untuk mencegah kemungkinan kondisi kucing kau semakin parah jikalau memang terjangkit distemper.
Berikut ini yaitu beberapa tanda-tanda distemper kucing yang harus kau kenali :
- Sering muntah, muntahannya bisa berwarna kuning
- Nafsu makan berkurang drastis, bahkan tidak mau makan sama sekali
- Tidak mau minum
- Kaku, kurus, pucat (anoreksia)
- Lesuh berlebihan, bahkan menimbulkan kucing sulit berdiri
- Depresi
- Demam tinggi
- Suka menyendiri dan mencari kawasan yang cenderung dingin
- Kejang
- Diare
Beberapa tanda-tanda tersebut disebabkan lantaran kucing mengalami penurunan kadar sel darah putih,dan kerusakan usus serta penurunan fungsi hati.
Maka, beberapa diantaranya juga mengalami semacam penyakit kuning.
Penyebab distemper pada kucing
Distemper disebabkan oleh suatu virus (feline parvo) yang menyerang organ pencernaan kucing (khususnya usus), sistem pernafasan dan sitem syaraf pusat.
Karena disebabkan virus, penyakit ini punya kemungkinan untuk menular kepada binatang sesamanya. Bisa melalui air liur, udara (nafas kucing), muntahan, kotoran, air minum dan makanan yang sudah tercemar dan sebagainya.
Untuk mencegah kontaminasi virus pada kucing atau binatang lain, sebaiknya selalu basuh dengan cairan deinvektan semua peralatan kucing yang dicurigai terjangkit distemper.
Bila perlu, lakukan vaksinasi rutin setahun sekali pada kucing kau untuk membantu pertahanan dirinya terhadap penyakit mematikan ini.
Cara mengobati distemper pada kucing
Mengingat akhirnya yang fatal, penyakit distempar harus segera diatasi. Kemungkinan jawaban fatal yang timbul akan semakin sanggup diminimalisir mana kala sistem imun kucing tinggi.
Artinya, semakin kebal sistem pertahanan tubuh kucing terhadap virus ini, maka kemungkinan penyebaran virus dalam tubuh semakin kecil, dan sebaliknya.
Cara pengobatan yang bisa kau upayakan untuk mencegah meluasnya virus yaitu menawarkan antibiotik kepada kucing. Antibiotik ini nantinya akan membantu kucing membangun kembali sistem imun tubuhnya.
Selain itu, berikan asupan vitamin A dan B. kedua vitamin ini juga akan membantu tubuh memperbaiki sel rusak, dan menguatkan tubuh.
Jika kau ragu, lantaran perjuangan diatas tidak membawa hasil signifikan atau perbaikan, sebaiknya hubungi dokter hewan, semoga kucing kau bisa terselamatkan.
Karena tanda-tanda akutnya juga ditandai dengan kucing muntah serta diare, biasanya kucing akan diberi resep dokter untuk menangani tanda-tanda muntabernya.
Membawa kucing yang terjangkit distemper ke dokter juga akan membantu kucing mengurangi dehidrasi.
Karena dokter akan memberi kucing cairan infus yang untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama diare. Sehingga kucing tak akan terlalu lemas.
Melakukan cek up rutin tiap 6 bulan sekali pada kucing kau juga bisa dilakukan dalam rangka memantau kesehatannya.
Meskipun distemper di klaim tidak menular ke manusia, tak ada salahnya kau tetap menjaga kontak dengan masker dan sarung tangan untuk menghindari kontak pribadi virus ini kepada kamu.
Melihat kucing peliharaan lincah, riang dan sehat akan menjadi kesenangan tersendiri lantaran memelihara kucing sanggup memperbaiki mood pemiliknya.
Serta mendatangkan pahala jikalau kita bisa menjaga dan merawat kucing dengan baik.
Jadi, selalu awasi dan terapkan contoh hidup sehat pada kucing itu penting untuk mencegah mencegah semenjak dini penyakit distemper pada kucing ataupun penyakit-penyakit lain ya!
0 Comments